Berkunjung Ke Kraton Pasarean Selamairing Embah Uyut Kranggan Kota Bekasi

Okt 19, 2024

Bekasi tak hanya di kenal sebagai kota Patriot dijaman penjajahan. Tapi juga terkenal dengan banyaknya tempat makam para leluhur yang sangat disegani oleh masyarakat setempat.Tak jarang, masyarakat mendatangi makam leluhur, baik untuk berziarah ataupun melihat secara langsung tokoh keramat tersebut. Team generasi peduli seni budaya nusantara GEPENIARA mencoba mencari tempat pemakaman para leluhur disalah satu daerah di Kota Bekasi yaitu Kraton Pasarean Selamairing Embah Uyut Kranggan," yang terletak di jalan raya pasar Kranggan, Kecamatan Jatisampurna.

Makam Mbah Uyut Kranggan, lokasinya cukup jauh dari pusat kota Bekasi, yaitu dapat ditempuh dengan waktu hampir 45 menit.Ketika sampai di lokasi, makam Embah Uyut tersebut sangat sejuk, dan cukup luas untuk menampung banyak tamu. Pohon pohon rindang juga akan menenangkan setelah para pengunjung datang.Menurut Juru Kunci atau biasa disebut kuncen, yaitu Pak Mis yang telah berusia lanjut (75). Makam Mbah Uyut Kranggan memang dikenal oleh masyarakat sekitar khusus nya Kecamatan Jatisampurna. Keberadaan makam Embah Uyut Kranggan tersebut diungkapkannya telah berada ber abad abad lalu.Kalau masalah makam Kranggan mah kita juga gak ngalamin yak, cuma sejak berabad abad , Sejak orang tua kita dulu, gak kenal rupa, udah lama, emang udah ada disitu, ya sekarang kita ikuti kata orang tua," ujar Pak Mis juru kunci makam embah Uyut

Pak Mis yang telah memegang juru kunci selama 40 tahun tersebut mengungkapkan, keberadaan makam embah Uyut sebagai nilai leluhur yang harus dijaga dan dirawat. Salah satu yang selalu dilaksanakan adalah hari sedekah bumi setiap bulan Hapid setelah hari raya idul Fitri, dengan selametan sedekah bumi jelasnya. Kepercayaan dari apa yang terkandung dari adanya makam Keraton Pasarean Selamiring Embah Uyut Kranggan," yang terletak di jalan raya pasar Kranggan, Kecamatan Jatisampurna Pak Mis tidak memberikan asal usul secara rinci, namun, ia mengungkapkan sejak ia masih remaja, makam embah Uyut telah ada, dan saat itu masih dalam pondasi gubug kayu dan bambu.Saat itu tiang kayu hanya ada empat. Saat saya dewasa dan bujangan tiang nya sudah empat, dan jalan saat itu masih tanah ucapnya

Ia mengungkapkan, kehadiran banyak para peziarah ke makam Embah Uyut Kranggan berdatangan dari berbagai kalangan dan wilayah.Keraton Pasarean Selamairing, tak hanya ada makam Embah Uyut Kranggan , tapi ada belasan makam lain mengitari yang mengitari makam embah Uyut Kranggan.Pak Mis menjelaskan bila para tamu dapat diperbolehkan untuk menginap ditempat tersebut.Sementara terkait hal mistis yang terjadi di Makam Embah Uyut Kranggan terserbut, Pak Mis tak pernah melihat sosok makhluk apapun selama ia menjaga makam tersebut."Itu enggak ada, yang kita rasakan sama Uyut itu sehat berkah dan selamat gitu aja, tapi dulu sebelumnya pernah ada, kayak orang lagi shooting gitu, katanya dia mau cari makhluk disini, eh pas lagi moto (foto) nyusruk di tanah," pungkasnya Diketahui disamping makam Embah Uyut Kranggan tedapat semacam guci dengan ditaruh beberapa kemenyan.Merespon hal tersebut, Pak Mis mengungkapkan bahwa adanya kemenyan di atas guci tersebut merupakan tradisi, bila ada tamu atau pengunjung dayang berziarah."Ya kalau itu kan tradisi yah, semisal kalau ada tamu yang berkunjung, ya pasti dinyalakan (apinya)," ucapnya

Keberadaan makam embah Uyut Kranggan tersebut ternyata merubah hidup Sanin (60) yang merupakan petugas kebersihan di makam tersebut. 11 tahun menjadi penjaga kebersihan, membuat Sanin semakin tahu bila Makam Leluhurnya merupakan tokoh yang sangat berkesan dihidupnya."Saya mah gak apa apa, Kerjaan hanya nyapu dan mengepel, dan saya melakukan ini ya tiap hari, sejak pukul 09.00 hingga 16.00 WIB," Ujar Sanin "Ya kalo hal ini berbakti kepada orang tua saja, kalau saya gak nyapu, ngepel Kelihatannya kumuh dan kotor, kalau begini kan bersih, rapih ada yang menunggu," ulasnya."Ya sering sih malam Jum'at, tapi ada juga sih hari lainnya, yang datang disini ada yang dari Cirebon, Banten, Bekasi, Pondok Gede dan lainnya lah," tutupnya.(poskota.id)